/ #BLC 

Menghitung IP Address


A. Pendahuluan
  • Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128 bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
    Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
    • IP versi 4 (IPv4)
    • IP versi 6 (IPv6)
    B. Latar Belakang
    • Menghitung IP Address
    C. Maksud dan Tujuan
    • Agar kita bisa menghitung IP Address
    D. Proses Perhitungan
    • Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
    • Representasi Alamat
      • Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
        Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
        • Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
          Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
          Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
        • Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.  
    • Jenis-Jenis Alamat
      • Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
        • Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
        • Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
        • Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
    • Kelas-Kelas IP
      • Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal. 
    Kelas Alamat IPOktet pertama
    (desimal)
    Oktet pertama
    (biner)
    Digunakan oleh
    Kelas A1–1260xxx xxxxAlamat unicast untuk jaringan skala besar
    Kelas B128–19110xx xxxxAlamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
    Kelas C192–223110x xxxxAlamat unicast untuk jaringan skala kecil
    Kelas D224–2391110 xxxxAlamat multicast (bukan alamat unicast)
    Kelas E240–2551111 xxxxDireservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
    • Kelas A
      • Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
    • Kelas B
      • Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
         
    • Kelas C
      • Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
         
    • Kelas D
      • Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
         
    • Kelas E
      • Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
         
    Kelas AlamatNilai oktet pertamaBagian untuk Network IdentifierBagian untuk Host IdentifierJumlah jaringan maksimumJumlah host dalam satu jaringan maksimum
    Kelas A1–126WX.Y.Z12616,777,214
    Kelas B128–191W.XY.Z16,38465,534
    Kelas C192–223W.X.YZ2,097,152254
    Kelas D224-239Multicast IP AddressMulticast IP AddressMulticast IP AddressMulticast IP Address
    Kelas E240-255Dicadangkan; eksperimenDicadangkan; eksperimenDicadangkan; eksperimenDicadangkan; eksperimen

    • Perhitungan IP
      • Biner Ke Desimal
        • MIsal : 10100101.00111001.11110000.00001000
        • Dengan Default
          • cara menghitung yaitu dari sebelah kanan

    00001000
    27*0 26*0 25*0  24*0 23*1 22*0 21*0 20*0
    0 0 0 0 8 0 0 0 = 8
    11110000
    27*1 26*1  25*1  24*1 23*0 22*0 21*0 20*0
    128 64 32 16 8 0 0 0 = 240
    00111001
    27*0 26*0 25*1 24*1 23*1 22*0 21*0 20*1
    0 0 32 16 8 0 0 1 = 51
    10100101
    27*1 26*0 25*1 24*0 23*0 22*1 21*0 20*1
    128 0 32 0 0 4 0 1 = 165


    Jadi IP,nya yaitu : 165.51.240.8
                               : Kelas B
      • Desimal ke Biner 
        • Misal 192.168.32.1
        • Dengan sederhana
          • Menghitung dari sebelah kiri
         192     .     168     .     32       .       1
    11000000.10101000.00100000.00000001

    128  .  64  .  32  .  16  .  8  .  4  .  2  .  1

          • Untuk penghitungan desimal ke biner ini kita membuat angka dengan sesuai kapasitas flashdisk.
          • cara,nya yaitu kita menjumlahkan dari angka kapasitas flshdisk tadi, Contoh : 192 =  128+64=192 
          • untuk angka binernya, angka dari yang sudah kita jumlahkan tadi kita rubah menjadi angka =1, jadi angka 128 dan 64 tadi kita rubah menjadi angka biner =1
          • jadi = 11000000 
    E. Referensi